Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

──Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D──


Penerjemah : D.Blank13th


Ekstra 02

Direktur



Direktur Lembaga Penelitian Tanaman Herbal, Johan Waldeck.


Dia adalah putra kedua Earl Waldeck dari Kerajaan Slantania. Keluarga Waldeck adalah salah satu bangsawan berperingkat tinggi dan mereka memiliki banyak pengaruh di istana. Dari keluarga kelas tinggi dengan topeng sopan santun dan pengguna sihir atribut tanah, ia telah sangat populer sejak kecil.

Namun Johan, yang muak karena bagaimana bangsawan saling berinteraksi satu sama lain sejak kecil, tidak berniat untuk menikah. Untung baginya, kakaknya sekarang sudah memiliki penerus jadi dia bisa menjalani gaya hidup bujangan yang bebas.

Lembaga Penelitian Tanaman Herbal adalah tempat kerja yang ideal bagi Johan. Tidak ada hubungan bangsawan yang merepotkan. Dia dikelilingi oleh orang-orang eksentrik yang hanya peduli dengan penelitian.

Apalagi berkat sihir atribut tanahnya, mungkin baginya untuk mendapatkan evaluasi tinggi di dalam lembaga penelitian tanpa harus bekerja keras. Mungkin baginya untuk mendapatkan tanaman herbal dari istana dengan menggunakan posisinya di lembaga penelitian tanaman herbal.

Dia bisa meningkatkan jumlah herbal yang sulit ditanam dengan memanfaatkan sihir atribut tanahnya. Mampu menanam herbal berharga itu menjadi prestasi bagi lembaga peneletian dan jasanya meningkat ketika dia menjual herbal tersebut di pasar untuk mendapat keuntungan. Saat dia hidup seperti itu, orang-orang di sekitarnya mulai mengaguminya dan dia pun menjadi Direktur beberapa tahun yang lalu.

Beberapa bulan yang lalu, sesuatu yang merepotkan menimpanya. Belakangan ada seorang wanita yang mengunjungi lembaga penelitian setiap hari. Awalnya, dia hanya berbicara dengan salah satu peneliti. Lembaga penelitian adalah tempat penuh dengan pria dan dia adalah wanita yang tertarik pada tanaman herbal, jadi sebelum dia tahu hampir semua peneliti mulai berbicara dengannya.
Namun, Johan merasa tidak nyaman saat dia melihat rambut dan matanya yang hitam, yang merupakan karakteristik yang tidak biasa di kerajaan ini.

Beberapa hari yang lalu ketika dia bertemu dengan kakaknya di koridor istana, dia mendengar kalau [Upacara Pemanggilan Saint] telah dilakukan. Dua wanita terpanggil ke dunia ini, satu dengan rambut berwarna coklat dan mata hitam dan yang satunya, berambut dan bermata hitam.

Sehari setelah dia menceritakan pada kakaknya tentang wanita berambut dan bermata hitam yang sering mengunjungi lembaga penelitian itu, dia segera dipanggil ke istana. Selain kakaknya, ada seorang pejabat berperingkat tinggi di ruang istana.

Saat dia duduk di sofa dan mendengarkan cerita mereka, wanita yang mengunjungi lembaga penelitian, memang, adalah salah satu wanita yang dipanggil ke dunia ini. Pejabat tersebut menanyakan apakah mungkin baginya untuk menjaganya di lembaga penelitian.

Menurut pejabat sipil, wanita tersebut memiliki kesan yang sangat buruk pada kerajaan ini karena tingkah Pangeran Pertama dan juga menyakitkan untuk menahannya di istana. Dia sekarang tinggal di sebuah kamar di istana tapi akhir-akhir ini dia mengunjungi lembaga penelitian setiap hari.

Tidak pernah ada dua orang saint yang terpanggil bersamaan di masa lalu, jadi saat ini, orang-orang sedang berspekulasi siapa yang bukan saint. Namun, karena ini belum pernah terjadi sebelumnya, bisa saja keduanya adalah saint jadi berbahaya membiarkan mereka pergi. Oleh karena itu keduanya ditahan di istana.

Orangnya sendiri juga menginginkannya jadi pejabat sipil bertanya apakah Johan bisa merawat satu orang lagi di lembaga penelitian. Johan, yang mengajukan berbagai permintaan, setuju untuk menjaganya. Tak perlu dikatakan lagi, kakaknya yang duduk di sampingnya, terus mengernyitkan mukanya. (TL Note: Baca Dibalik Layar 1 untuk mengetahui berbagai permintaan Johan, untuk mengetahui alasan kakaknya terus mengernyitkan mukanya.)

Beberapa hari kemudian, seorang pejabat tinggi membawanya ke lembaga penelitian. Namanya adalah Sei Takanashi. Ketika Johan bertanya apakah dia adalah bangsawan karena dia memiliki nama keluarga, dia menjawab, bukan.

Johan mengatakan padanya bahwa orang yang memiliki nama keluarga di kerajaan ini adalah bangsawan dan jika dia mengatakan nama keluarga yang asing itu mungkin akan melalui berbagai penyelidikan, jadi Sei bilang dia tidak akan mengatakan nama keluarganya lagi setelah ini. Johan bilang, “Ada banyak orang yang selalu ingin tahu di kalangan bangsawan jadi itu merepotkan”, dan Sei tersenyum seolah terganggu.

Tentu saja ketika Johan mengatakan namanya, dia juga memiliki nama keluarga, tapi Sei tidak menanyakannya. Setelah itu Sei mendengarkan dia menjelaskan berbagai hal tentang lembaga penelitian. Dia mengamati Sei saat berbicara.

Dia memiliki warna rambut dan mata yang tidak biasa, tapi penampilannya sesuai dengan peneliti. Kulit putihnya yang tidak sehat, kantung mata di bawah matanya dan rambutnya yang acak-acakan, membuka kecemasan Johan.

Biasanya para peneliti akan secara proaktif bertanya tentang tanaman herbal namun ketika dia melihat mereka diam dan tenang saat ini; dia pikir Sei mungkin mirip dengan peneliti yang tidak memikirkan hal-hal yang tidak mereka minati. Setelah dia menjelaskan semuanya kepadanya, dia memperkenalkannya pada para peneliti dan mempercayakannya pada mereka. Kemudian dia kembali ke kantor direktur.

Johan merasa lega hari pertama berakhir tanpa kejadian tapi dua hari kemudian, Sei segera membuat kekacauan. Salah satu peneliti membiarkan Sei membuat potion, namun orang-orang mulai heboh karena efek potion tersebut, lebih tinggi dari potion biasa.

Pada saat itu, kata [Saint] melintas di benaknya. Namun orang-orang akan bingung jika dia tiba-tiba mengumumkan kalau Sei mungkin adalah saint. Dia pernah mendengar dari pejabat sipil kalau Sei tidak menganggap baik saint karena apa yang telah terjadi dengan Pangeran.

Penyebabnya tidak diketahui jadi dia meminta para peneliti untuk menyelidikinya dan dapat menenangkan keadaan. Konyol baginya untuk berpikir kalau Sei adalah saint hanya karena efek potionnya tinggi.

Tiga bulan setelah Sei dipanggil ke dunia ini. Bukan hanya efisiensi potionnya. Sudah cukup waktu bagi Johan untuk berpikir ada banyak hal yang aneh tentang dirinya. Dia juga memikirkan apakah itu hanya sifat orang dari dunia lain tapi dia tidak mendengar hal seperti ini tentang wanita yang satunya.
Tepat pada saat dia akhirnya mengira bahwa Sei adalah Saint, Ordo Ksatria ke-3 menerima cedera luar biasa dari penaklukan. Sahabat Johan juga berada di Ordo Ksatria ke-3. Dia bergegas membawa banyak potion dan kemudian menuju ke ruangan tempat koran berada.

Seakan dia sudah mengetahuinya, banyak potion yang Sei buat menyelamatkan banyak ksatria di hari itu. Sahabat Johan, Kapten Alberto, juga selamat. Johan bersyukur Sei telah menyelamatkan sahabatnya dari ambang kematian.

Beberapa hari kemudian, dia berterima kasih atas potion di kantor sahabatnya. Saat itu, Johan menggoda temannya. Dia menggodanya seperti biasa dan berpikir sebelum mengucapkan satu kata. Satu kata itu menjadi masalah besar setelahnya tapi Johan tidak bisa memprediksinya.



Johan Waldeck (28 tahun)

180cm. 73kg. Mata merah tua dan rambut coklat.

Putra kedua dari Earl berpengaruh (3 putra).

Sangat populer dengan para wanita muda dan istri-istri karena dia tampan, dari keluarga yang baik dan memiliki kepribadian yang baik.

Orangnya sendiri muak dengan hubungan bangsawan. Ketika kakaknya akhirnya memiliki penerus, dia pergi sejauh mungkin dari masyarakat bangsawan tanpa menikah.

Dia berteman dengan Alberto, dari Ordo Ksatria ke-3, sejak masih kecil dan sering menggodanya karena Alberto terlalu serius.

Meskipun Sei, yang baru saja bergabung dengan lembaga penelitian, telah membuatnya sakit kepala karena hal-hal yang dia lakukan, dia mulai tertarik padanya karena reaksi naif yang tidak terduganya sangat berbeda dari reaksi normalnya.

Tinggal masalah waktu sebelum Johan menyeret Sei ke dalam senda guraunya.

──Ekstra 02 END──


 Prev | ToC | Next